adsense blog, adsense forum, adsense click, adsense ready, adsense adwords google, google adsense tip, top paying keyword adsense, adsense free template, adsense adwords google, google adsense secret, high paying adsense keyword, google com adsense, google adsense alternative, adsense income, google adsense top paying keyword, adsense tag, trick google adsense, adsense free google, adsense tracker, adsense earnings, adsense web master, adsense ads, google adsense script, adsense googles, google adsense cheat, google adsense revenue, adsense trick, google adsense ebook, top adsense keyword, google adsense forum, kuliner, kuliner bali, pantai kuta, keindahan bali, free style, gaya hidup, blog pribadi, tentang adbrite, internet affiliate, bisnis internet, bisnis online, tentang wanita, wanita

Pindah Rumah Ke http://www.baladika.info

Sunday, August 19, 2007

Di balik nama indonesia
















Lagi males mo nulis, gak nulis, kasian nih blog gak keurus, otak lagi blank, gak tau mau ngomongin apa lagi. ngomongin asmara?? narsis..deh....

Nah karena kita baru aja melewati hari kemerdekaan,Alangkah baiknya kita sedikit menapak tilas kisah tebentuknya nama indonesia, Nama negara yang kita agung agungkan, nama sebuah negara yang dahulu sering di sebut sebagai sebuah bangsa besar yang berani, bangsa yang bermartabat , yang mana meraih kemerdekaan atas perjuangan sendiri, dengan darah,keringat dan air mata,bisa dihitung jari negara negara di dunia ini yang meraih kemerdekaan seperti heroiknya perjuangan bangsa indonesia. bangga lah bangsa indonesia!!!

Ok deeh,,, kita mulai dari sejarah singkat nama awal indonesia. PADA zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam
catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai *Nan-hai* (Kepulauan
Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini *
Dwipantara* (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata
Sansekerta *dwipa* (pulau) dan *antara* (luar, seberang). Kisah Ramayana
karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap
Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke *Suwarnadwipa* (Pulau Emas,
yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut tanah air kita *Jaza’ir al-Jawi* (Kepulauan Jawa). Sampai hari
ini jemaah haji kita masih sering dipanggil “Jawa” oleh orang Arab.

Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang
digunakan adalah *Nederlandsch- Indie* (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah
pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah *To-Indo* (Hindia Timur)

Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang
kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (beliau adalah cucu dari adik Multatuli),
memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur
kata “India”. Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah
tenggelam berabad-abad lamanya.

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, *Journal
of the Indian Archipelago and Eastern Asia* (JIAEA), yang dikelola oleh
James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana
hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli
etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865),
menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel *On
the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian
Nations*. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi
penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (*a
distinctive name*), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan
penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: *Indunesia*atau
*Malayunesia* (*nesos* dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71
artikelnya itu tertulis: *… the inhabitants of the Indian Archipelago or
Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians. *

James Richardson Logan
Masih dalam JIAEA Volume IV menulis artikel *The Ethnology of the Indian Archipelago. * Pada awal
tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air
kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan.
Logan memungut nama *Indunesia* yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya
dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Pada tahun 1884 guru
besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905)
menerbitkan buku *Indonesien oder die Inseln des Malayischen
Archipel*sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika
mengembara ke
tanah air kita tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan
istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul
anggapan bahwa istilah “Indonesia” itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak
benar itu, antara lain tercantum dalam *Encyclopedie van
Nederlandsch- Indie*tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah
“Indonesia” itu dari
tulisan-tulisan Logan.

Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda
tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama *Indonesische
Pers-bureau.

Demikianlah sejarah singkat tentang nama Negara tercinta kita ini, Semoga kita bisa lebih menghargai negara Kita ini, yang sekarang hanya terkenal sebagai , sarang korupsi,sarang teroris, dan negara muibah. Merdeka Indonesia!!! Dirgahayu indonesia!!

Sebagian artikel Kutipan dari karya IRFAN ANSHORY (Direktur Pendidikan “Ganesha Operation)


Dan telah di publikasikan di http://ariebhewhe.wordpress.com/

No comments: